PENDAHULUAN
Dalam bahasa latin kurikulum berarti”lapangan pertandingan”(race course)yaitu arena tempat peserta didik berlari untuk mencapai finish, Baru pada tahun 1955 istilah kurikulum dipakai dalam bidamg pendidkan. Bila ditelusuri ternyata kurikulum mempunyia berbagai macam arti,yaitu:
1. Kurikulum diartikan sebagai rencana pelajaran
2. pengalaman belajar yang diperoleh murid dari sekolah
3. rencana belajar muid
Pengertian kurikulum yang sangat luas pada akhirnya dapat membingungkan para guru dalam mengembangkan kurikulum sehingga akan menyulitkan dalam perencanaan pengajarannya.
Menurut Ralph.W.Tyler, ada beberapa pertanyaan yang perlu dijawab dalam proses pengembangan kurukulum dan pengajaran yaitu:
1.      Tujuan apa yang hendak di capai?
2.      pengalaman belajar apa yang perlu di siapkan untuk mencapai tujuan?
3.      bagaimana pengalaman belajar itu di organisasikan secara efektif?
4.      bagaimana menentukan keberhasilan pencapaian tujuan?
Jika kita mengikuti pandangan Tyler, maka pengajaran tidak terbatas hanya pada proses pengajaran terhadap satu bahan tertentu saja, melainkan dapat pula diterapkan dalam pengajaran untuk satu bidang studi / pengajaran di sekolah.
Demikian pula kurikulum dapat dikembangkan untuk kurikulum suatu sekolah bidang studi ataupun kurikulum untuk suatu bahan pelajaran tertentu.

II.      RUMUSAN MASALAH
Dari pendahuluan di atas, maka kita dapat mengembil suatu permasalahan, diantaranya :
1.      Apa fungsi pengembangan kurikulum
2.      Apa peranan pengembangan kurikulum
3.      Bagaimana cara mengembangkan kurikulum
III.   PEMBAHASAN
1.      Fungsi Pengembangan  Kurikulum
Mengembangkan kurikulum merupakan suatu keharusan dan tuntutan, sehingga kurikulum dipandang sebagai sesuatu yang tidak statis akan tetapi sesuatu yang dinamis, sehingga harus dikembangkan sebab pengembangan kurikulum tersebut memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :
a.       Menyesuaikan kurikulum dengan potensi lingkungan masyarakat, peserta didik dan perkembangan ilmu dan teknologi (IPTEK).
b.      Pemenuhan kebutuhan masyarakat dan peserta didik (pemenuhan ketenaga kerjaan).
c.       Perbaikan (evaluasi) dan penyempurnaan kurikulum secara bertahap.
d.      Rekonstruksi kurikulum (sebagai feed back).

2.      Peranan Pengembangan Kurikulum
Peranan pengembangan kurikulum dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
a.       Peranan konservatif
Peranan konservatif adalah mentransmisikan dan menafsirkan warisan sosial kepada anak didik atau generasi muda. Sekolah sebagai suatu lembaga sosial sangat berperan penting dalam mempengaruhi dan membina tingkah laku anak sesuai dengan nilai-nilai sosial yang ada di lingkungan masyarakat, sejalan dan selaras dengan peranan pendidikan sebagai proses sosial.
b.      Peranan kritis atau evaluatif
Kurikulum selain sebagai mewariskan atau mentransmisikan nilai-nilai sosial generasi muda, juga sebagai alat untuk mengevaluasi kebudayaan yang ada.
c.       Peranan kreatif
Kreatif dalam arti menciptakan dan menyusun sesuatu yang baru sesuai dengan kebutuhan masa sekarang dan masamendatang dalam masyarakat. Guna membantu setiap individu dalam mengembangkan potensi yang ada padanya, kurikulum menciptakan pelajaran, pengalaman, cara berfikir, berkemampuan dan ketrampilan yang baru, dalam arti memberikan manfaat bagi masyarakat.[1]
Fungsi  kurikulum ialah sebagai pedoman bagi guru dalam nelaksanakan tugasnya. Selain itu kurikulum berfungsi sebagai:
a.       Preventif yaitu agar guru terhindar dari melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan apa yang ditetapkan kurikulum
b.      Korektif yaitu sebagai rambu-rambu yang menjadi pedoman dalam membetulkan pelaksanaan pendidikan yang menyimpng dari yang telah digariskan dalam kurikulum
c.       Konstruktif yaitu memberikan arah yang benar bagi pelaksanaan dan mengembangkan pelaksanaannya asalkan arah pngembangannya mengacu pada kurikulum yang berlaku

Setelah itu kita perlu mengetahui langkah-langkah pengembangan kurikulum,yaitu sebagai berikut:
1.      Menentukan tujuan, Rumusan tujuan di buat berdasarkan analisis terhadap berbagai tuntutan kebutuhan dan harapan
2.      Menentukan isi, merupakan materi yang akan di berikn kepada murid selama mengikuti proses pendidikan belajar mengajar
3.      Merumuskan kegiatan belajar mengajar, Hal ini mencakup penentuan metode dan keseluruhan proses belajar mengajar yang diperlukan untuk mencapai tujuan
4.      Mengadakan  evaluasi

Ada beberapa landasan, prinsip  dalam peningkatan dan pengembangan kurikulum, diantaranya sebagai berikut :
1.      Landasan
Pada umumnya dalam membina kurirkulum kita dapat berpegang pada asas-asas berikut:
1.      Asas filosofis
Landasan filosifis memberikan arah pada semua keputusan dan tindakan manusia, karena filsafat merupakan pandangan hidup, orang, masyarakat, dan bangsa.
Dalam kaitannya dengan pendidikan filsafat memberikan arah pendidikan seperti hakikat pendidikan, tujuannya, dan bagaiman cara mencapai tujuan. Oleh karena itu,wajar apabila kurikulum senantiasa bertalian erat dengan filsafat pendidikan, karen afilsafat mementukan tujuan yang hendak dicapai dengan alatyang di sebut kurikulum.

2.      Asas psikologis
Asas ini berkenaan dengan perilaku manusia. Landasan psikologis berkaitan dengan cara peserta didik belajar, dan faktor apa yang dapat menghmbat kemuan belajar mereka selain itu psikologis memberikan landasan berpikir tentang hakikai proses belajar mengajar dan tingkat-ingkat perkembanganpeserta didik. Kurikulum pada dasarnya disusun agar peerta diik dapat tumbuh dan berkembang dengan baik ini berarti bahwa kurikulum dan pengajaran yang dilaksanakan dengan mempertimbangkan peserta didik sebagai peserta utama dlm proses belajar mengajar akan lebih meningkatkankeberhasilan kurikulum, daripada kurikulum yang mengabaikan faktor psiklogis peserta didik

3.      Asas sosiologis
Asas ini berkenaan dengan penyampaian kebudayaan, proses sosialisasi individu dan rekontruksi masyrakat, Landasan sosial budaya ternyata bukan hanya semata-mata digunaka dalam mengembangkan kurikulum pada tingkat nasional, melainkan juga bagi guru dalam pembinaan kurikulum tingakt sekolah atau bahka tingkat pengajaran

4.      Asas Organisatoris
Asas ini berkenaan dengan organisasi kurikulum.Dilihat dari organisasinya ada tiga tipe bentuk kurikulum:
1.      Kurikulum yang berisi sejumlah mata pelajaran yang terpisah-pisah (separated subject curriculum)
2.      Kurikulum yang berisi sejumlah mata pelajaran yang sejenis di hubung-hubungkan (Correlated curriculum)
3.      Kurikulum yang terdiri dari peleburan semua/ hampir semua mata pelajaran (integrated curriculum)[2]

2.      Prinsip yang Dianut dalam Pengembangan Kurikulum
Ada sejumlah prinsip yang digunakan dalam pengembangan kurikulum,diantaranya:
a.         Prinsip relevansi, Kurikulum dan pengajaran harus disusun sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan kehidupan peserta didik
b.         Prinsip efektifitas, Berkaitan dengantingkat pencapaian hasil pelaksanaan kurikulum
c.         Prinsip efisiensi, Berkaitan dengan perbandingan antara tenaga, waktu, dana, dan sarana yang dipakai dengan hasil yang diperoleh
d.         Prinsip kontinuinitas, Kurikulum berbagai tingkat kelas dan jenjangpendidikan disusun secara berkesinambungan
e.         Prinsip Fleksibilitas,disamping program yang berlakuuntuk semua anak terdapat pula kesempatan bagi amak mengambil program-program pilihan
f.          Prinsip integritas, kurikulum hendaknya memperhatiakn hubungan antara berbagai program pendidikan dalam rangka pembentukan kepribadian yang terpadu
3.      Tingkatan dalam Pengembangan Kurikulum
a.       Pengembangan tingkatan institusional
Meliputi kegiatan pengembangan tujuan-tujuan institusional dan struktur program
b.      Pengembangan tingkatan bidang studi / mata pelajaran
Setelah bidang-bidang studi di tentukan langkah selanjutnya ialah mengembangkan GBPP,dengan menempuh langkah sebagai berikut:
1.      Menetapkan tujuan-tujun kurikuler dan tujuan intruksional umumtiap bidang studi
2.      Mengidentifikasi topik-topik /pokok bahasan yang diperkirakandapat dijadikan sebagai bahan untuk dipelajari oleh murid agar mencapai tujuan yang telah dirumuskan
3.      Memilih topik-topik yang paling relevan, fungsional,efektif dan kemperhensif bagi pencapaian tujuan yang telah din identifikasikan
4.      Memetapkan metode dan sumber belajar untuk tiap kelompok pokok bahasan
c.       Pengembangan tingkat operasional / kelas
Uraian tentang pengembangan tingkat operasional ini lebih di tekankan pada usaha guru dalam mengembangkan lebih lanjut GBPP.



[1] Drs. Abd. Idi, M. Ed., Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, Gaya Media Pratama, Jakarta, 1999, hlm,.116