ALIRAN DAN TOKOH-TOKOH PSIKOLOGI UMUM
Makalah
Disusun
guna memenuhi Tugas Mata Kuliah PSIKOLOGI UMUM
yang
diampu oleh Bapak DR. Karwanto
Disusun
oleh :
Nama : Samsul Majid
No pokok : 10910261
Prog/jurusan : S1/PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM WALISEMBILAN
(SETIA WS)
SEMARANG
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Psikologi
sebagai satu ilmu pengetahuan sudah berdiri sendiri sekitar abad ke 18. dari
berbagai tokoh kemudian terbentuk aliran-aliran psikologi dengan berbagai
teorinya masing-masing. Tujuan dari berbagai aliran tersebut tiada lain
hanyalah ingin mengetahui lebih dalam lagi tentang ilmu yang mempelajari
tentang jiwa ini.
Dari
masa-kemasa aliran-aliran tersebut semakin meluas dan semakin banyak, bukan
hanya tokohnya, akan tetapi para pengikut dari tokoh-tokoh itu pun mungkin
sudah tak terhitung, nah untuk mengetahui lebih dalam tentang hal tersebut maka
penulis mencoba untuk memaparkan sebagian dari hal-hal tersebut.
Untuk
lebih spesifiknya penulis akan mencoba memaparkan tentang empat aliran
Psikologi yang banyak digunakan oleh sebagian besar tokoh Psikologi modren,
diantaranya; aliran Humanistik, Analisis, Gestalt dan Behavourisme serta teori
yang dikemukakan oleh empat aliran tersebut.
B.
Rumusan
Masalah
Dari latar belakang diatas penulis dapat merumuskan beberapa masalah
1.
Siapa yang mencetuskan empat aliran psikologi
tersebut diatas?
2.
Teori apa saja yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh
aliran tersebut?
3.
Tahun berapakah aliran tersebut pertama kali
muncul?
C.
Tujuan Penulisan
Setiap sesuatu yang ada didunia ini pasti
mempunyai tujuan tersendiri tak terkecuali makalah ini, yang pastinya juga
mempunyai tujuan yang ingin dicapai oleh penulis, diantaranya adalah:
1.
Mengetahui tokoh-tokoh yang mencetuskan empat macam
aliaran tersebut diatas
2.
Mengetahui teori-teori yang dikemukakan oleh tokoh
utama aliran-aliran tersebut
3.
Mengetahui tahun berdiri aliran-aliran tersebut
4.
Sebagai pengalaman dalam dunia kepenulisan yang
dituntut untuk selalu memberikan asupan terhadap perkembangan kehidupan
5.
Sebagai tugas kelompok untuk memenuhi tugas mata
kuliah psikologi Umum
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
ALIRAN-ALIRAN
PSIKOLOGI
Setelah psikologi berdiri sendiri, lambat laun
para ahli psikologi mengembangkan sistematika dan metode-metodenya sendiri,
yang berbeda satu dengan yang lainnya. Dengan demikian timbul apa yang disebut
aliran-aliran dalam psikologi
Sejak jaman dahulu aliran-aliran dalam satu bidang
ilmu sangat penting artinya untuk membina semangat para ahli dalam berkompetisi
menermukan kebenaran, dan tak kalah pentingnya dengan adanya aliran-aliran ini,
para ahli dapat saling melengkapi antara yang satu dengan yang lain. Untuk
lebih memahami aliran tersebut berikut akan penulis sajikan beberapa aliran
dalam ilmu psikologi;
- Aliran Psikoanalisis
Aliran ini pertama kali muncul pada sekitar abad
19, yang dipelopori oleh Sigmund Freud (1856-1939) ketika dia sedang menangani
seorang pasien Neorotik atau pasien yang mempunyai ciri mudah cemas, disebabkan
oleh konplik yang terjadi pada saat seoarng masih amat kecil, kemudian
direpresi/ditekan (didorong masuk dari kesadaran ke alam tak sadar) seorang
tokoh yang mungkin lebih tepat dikatakan sebgai pencetus psikodinamik. Namun
demikian konsep pemikirannya tentang ketidak sadaran telah banyak meng-ilhami
para ahli psikologi Analisis yang hidup setelahnya. Freud adalah seoarang
psikiatris yang menaruh perhatian besar pada pengertian dan pengobatan gangguan
mental. ia sedikit sekali menaruh minat terhadap problem-problem tradisional
Psikologi Akademis seperti; Sensasi, Persepsi, Berfikir dan Kecerdasan karena
itu ia mengabaikan problem kecerdasan dan mengrahkan usahanya untuk memahami
dan menerangkan apa yang diistilahkannya sebagai ketidak sadaran.
Teori yang dicetuskan oleh Freud tentang
kepribadian, mencoba menjelaskan tentang Normaliats dan Abnormalitas psikolgis
dan perawatan terhadap orang-orang yang tidak normal Menurrut teori ini sumber
utama konflik dan gangguan mental terletak pada ketidak sadaran, karena itu
untuk mempelajari gejala-gejala ini, Freud mengembangkan teori Psikoanalisis
yang sebagian besar di dasarkan pada interpretasi “arus pikiran pasien yang
diasosiasikan secara bebas” dan analisis mimpi
Menurut Freud “Dorongan-dorongan,
komponen-komponen kepribadian, ingatan akan pengalaman masa kanak-kanak dan
konflik psikologis yang mengerikan cenderung tidak disadari”
Dalam formolasi-formolasi Freud “dorongan seksual”
memainkan peranan penting secara khusus. Kenapa demikian? Karena, menurut Freud
“Dorongan seksual melahirkan sejumlah energi psikis yang disebut libido untuk
perilaku dan aktivitas jiwa” energi psikis tersebut sejajar dengan fisik
walupun berbeda diantara keduanya. bila dorongan seksual dipuaskan, maka energi
psikis membentuk kekuatan yang menekan, seperti air dalam selang yang
tersumbat. Konflik-konflik yang terjadi pada seseorang akan meningkatkan
ketegangan, bila seseorang ingin hidup normal, maka ketegangan tersebut harus
dikurangi atu dihilangkan
Menurut Freud Kepribadian manusia berisi tiga
komponen penting: id, ego, super-ego. Ketiga komponen ini salalu bersaing
memperebutkan energi psikis, Id terletak pada inti kepribadian yang primitif,
tempat tinggal dorongan-dorongan yang oleh Freud disebut “kekacauan, kancah
kenikmatan yang meluap” Id tidak mempunyai organisasi yang logis sehingga
dorongan yang saling bertentangan dapat hidup berdampingan secara terus
menerus, pun demikian Id juga tidak memiliki nilai-nilai moral dan gantinya itu
sangat dikuasai oleh prinsip-prinsip kenikmatan. sedangkan
Ego timbul pada diri anak- anak yang sedang
berkembang, sebenarnya Ego ini adalah bagian dari Id namun sudah dimodifikasi
sedemikian rupa, karena sudah sedemikian dekat dengan dunia luar individu.
Salah satu tugas penting Ego adalah mencari dan menemukan objek yang dapat
memenuhi dan memuaskan kebutuhan Id. Selain itu Ego juga berfungsi menurut
prinsip-prinsip realitas, mendahulukan pemuasan keinginan Id sampai suatu
situasi atau obyek yang tepat telah ditemukan.
Perbedaannya Ego sangat terkendali, realistic,
logis, dan berfikir proses skunder. misalnya saat kita lapar maka yang
bertindak untuk berfikir bagaimana rasa lapar itu hilang adalah Ego sedang yang
menimbulkan rasa lapar itu sendiri adalah Id
Sedangkan Superego menurut Freud terbentuk dari
ego saat anak-anak mengidentifikasi dirinya dengan orang tua dan
menginternalisasi kedalam dirinya segala aturan, nilai dan adat-istiadat
lingkungannya. Meskipun superego adalah bagian dari ego namun fungsinya sangat
berbeda sekali dengan ego, dan berfungsi independen. Superego sangat
mendambakan kesempurnaan, idealisme, pengorbanan diri dan kepahlawanan
Kemudian Freud merumuskan tentang teori
perkembangan kepribadian, bahwa perkembangan kepribadian seorang anak dibentuk
dari pengalaman-pengalaman ketika anak-anak menjalani seperangkat urutan
perkembangan psikoseksual yang menurut Freud pada tahap-tahap ini seringkali
terjadi konflik yang harus diatasi. Bila anak terlalu dituruti, terlalu
kekurangan, atu terlalu dikecewakan pada salah satu perkembangan, maka Fiksasi
secara permanen akan tertinggal dalam tahap perkembangan tersebut. Freud
menguraikan empat tahap pekembangan psikoseksual: tahap oral (mulut), tahap
anal (dubur/anus), tahap phallik, dan tahap genital
Tahap Oral (mulut) terjadi pada tahun pertama
anak-anak, seperti makan, menggigit dan lain sebagainya. Penyapihan merupakan
konflik uatama pada tahap ini. bila anak terlalu dalam menikmati ASI ibu atau
susu botol sehingga menimbulkan rasa tidak ingin melepaskannya, maka saat
dewasa anak tertsebut akan memperlihatkan pola perilaku oral (seperti
ketergantungan, pasif dan kerakusan) dan sangat dikuasai oleh bagian oral
(seperti, makan, mengunyah permen karet, merokok dan kemampuan bicara yang
sangat berlebihan).
Tahap Anal terjadi pada tahun kedua dimana seorang
anak mendapatkan kenikmatan dari duburnya, seperti saat buang air besar,
kemudian penahanan kotoran. Untuk memperoleh knikmatan pertentangan dengan
masyarakat mulai menghambat-nya. Akibatnya anak akan di minta untuk
mengendalikan dorongna alamiyahnya, kemudian hal itu akan menimbulkan konflik
pada tahap anal beberapa anak akan melakukan “pembalasan”, misalnya buang air
besar tidak tepat waktu dan tempatnya.
Tahap Phallik biasanya terjadi diusia 3-5 tahun,
menurut Freud anak-anak menyadari bahwa ia dapat mempeperoleh kenikmatan
melalui alat kelaminnya. Freud juga yakin bahwa semua anak kecil pernah
melakukan masturbasi (merangsang alat kelaminnya sendiri agar tegang) dan hal
ini juga diakui dan disetujui oleh psikolog modern. Menurut Frued khayalan yang
terjadi ketika anak-anak masturbasi akan menentukan krisis yang universal
Tahap Genital dimulai sejak anak masuk di usia
remaja samapi akhir hayatnya. Dan pada saat ini minat seksual tampak seperti
bangun kembali, orang akan memperhatikan orang lain ketika mereka bekerja sama
dalam lingkup budayanya. Sampai pada tahap phallik orang terlalu terpusat pada tubuhnya
sendiri dan kebutuhan mendadak. Bila energi terlalu ketat akibat adanya
kepuasan yang berlebihan atau sangat mengecewakan pada tahap perkembangan
sebelumnya maka remaja tidak mungkin dapat memenuhi tuntutan ini.
Selain Sigmund Freud banyak tokoh-tokoh lain dalam
aliran psikoanalisis ini yang seringkali disebut sebagai Neo Freudian .
diantaranya Carl Gustav Jung (1875-1961) yang memisahkan diri Freud Karena
tidak setuju dengan pendapat Freud bahwa libido itu sepenuhnya diwarnai oleh
kenikmatan seksual dan juga penekanan terhadap perkembangan anak, tokoh ini
seringkali dihubungkan dengan dengan pandangan manusia pada dasarnya mewarisi
ketidak sadaran kolektif .
Tokoh kedua adalah Alfred Adler (1870-1937) salah
satu murid Freud yang memisahkan diri dari Freud. sama seperti Carl Gustav
Jung, Adler juga perpendapat bahwa penekanan terhadap factor seksualitas agak
berlebihan. Adler menekankan pentingnya peranan lingkungan terhadap prilaku
seseorang. Dia berpendapat bahwa kepribadian pada dasarnaya adalah kepribadian
social dan bahwa perasaan rendah diri itu sebetulnya pusat motivsi pada
manusia.
Tokoh selanjutnya adalah Karen Horney (1885- 1952)
yang juga memisahkan diri dari Freud Karena tidak sependapat dengan Freud
tentang teori energi. Horney berpendapat bahwa pengalaman yang bermacam-macam
selama masa kanak-kanak memberikan pola/ciri kepribadian dan konflik-konflik
yang berbeda pula. Dia sangat menekankan efek perasaan yang mengganggu dari
keterasingan dan ketidak berdayaan
Tokoh yang lain adalah Harry Stack Sullivan
(1892-1949) tokoh ini berpendapat bahwa prilaku yang dapat diterima atau
prilaku yang menyimpang sebetulnya dibentuk oleh pola interaksi yang terjadi
antara anak dan orang tua
Tokoh terakhir adalah Erik Erikson (lahir 1902)
tokoh inilah yang mengembangkan teori Freud dalam hal perkembangan.
Rumusan-rumusannya menekankan implikasi social dan psikologis serta meneropong
masa dewasa
- Aliran Gestalt
Gestal berasal dari bahasa Jerman yang berarti
“bentuk” atau “Konfigurasi”, “hal”, “peristiwa”, “pola”, “totalitas” atau
“bentuk keseluruahan”
Aliran ini pertama kali muncul pada tahun 1912
yang didirikan oleh Max Wertheimer (1880-1943) yang pernah menjadi murid Oswald
Kulpe di Wurzburg dan mendapat gelar doktornya disana pada tahun 1904. dan pada
waktu itulah ia mulai tertarik pada satu aliran filsafat yang terutama
mempejari tentang fenomena (gejala) yang lebih dikenal dengan aliran
fenomologi. kemudian aliran Gestalt ini dikembangkan oleh Kurt Koffka
(1886-1941) dan Wolfgang Kohler (1887-1967) . Aliran ini muncul sebagai bentuk
kritik terhadap teori-teori yang berlaku di Jerman sebelumnya terutama teori
strukturalisme dari Wilhelm Wundt, yang khususnya mempelajari proses
penginderaan dianggap terlalu elemenistik (terlalu mengutamakan elemen atau
detail). Padahal persepsi manusia terjadi secara menyeluruh dan
terorganissikan, tidak secara parsial atau sepotong-sepotong. Menurut
Wertheimer ketika sebuah melodi terdengar (dipersepsi), sebuah kesatuan dinamis
atau keutuhan muncul dalam persepsi, akan tetapi nada tersebut dalam dirinya
sendiri menyebar dan saling bergantian dalam urutan waktu tertentu jadi menurut
aliran ini yang utama bukanlah elemen akan tetapi keseluruhan. Kesadaran dan
jiwa manusia tidak mungkin dianalisi kedalam elemen-elemen. Gejala kejiwaan
harus dipelajari sebagai suatu keseluruhan atau totalitas. Keseluruhan adalah
lebih dari sekadar penjumlahan unsur-unsurnya, lebih dahulu diatanggapi dari
bagian-bagiannya, dan bagian-bagian itu harus memperoleh makna dari
keseluruhan. arti dari gestalt tergantung pada unsur-unsurnya, sebaliknya arti
unsur-unsur tergantung pada gestalt
Eksperimen gestalt peratama, menurut Atkinson dan
kawan-kawan adalah mempelajari gerakan, terutam Fenomena Phi. Jika dua cahaya
dinyalakan secara berurutan, subjek melihat cahaya tunggal bergerak dari posisi
cahaya pertama kecahaya kedua. Fenomena gerakan ini telah banyak diketahui
tetapi ahli psikologi gestalt menangkap kepentingan teoritis pola stimuli dalam
menghasilkan efek. Pengalamn kita tergantung pada pola yang dibentuk oleh
stimuli dan pada organisasi pengalaman, menurut mereka, apa yang kita lihat
adalah relatif terhadap latar belakang, dengan aspek lain dari keseluruhan.
Keseluruahn berbeda dengan penjumlahan bagian-bagiannya; keseluruahn terbagi
atas bagian dari suatu hubungan. untuk lebih jelasnya lihatlah gambar berikut:
keseluruahan Unsur-unsur
Arti unsur-unsur _ _ bergantung pada keseluruhan.
Unsur-unsur dari gambar muka sama dengan unsur-unsur gambar buah tetapi karena
keseluruhannya berbeda maka makna unsur tersebut berbeda pula.
Tokoh-tokoh aliran ini terbagi dalam duia kelompok
besar yaitu ahli-ahli psikologi Jerman dan Austria terbuka seperti; Rudolf
Allers, Magda Arnold, Charlotte, Solomon Asch, Kurt Levin, serta Karl Buhler,
Albin Gilbert, Hans Hahn, Fritz Heider, Martin Scheerer Wilhelm Stern, dan
Heinz Werner.
- Aliran Behaviorisme
Behaviorisme adalah sebuah aliran yang didirikan
John B Watson (1878-1958) pada tahun 1913 yang berpendapat bahwa psikologi
harus menjadi ilmu yang objektif dalam arti harus dipelajari sebagaimana ilmu
pasti atau ilmu alam. oleh karena itu ia tidak mengakui adanya kesadaran yang
hanya dapat diteliti melalui metode instrospeksi yang dianggap tidak objektif
dan tidak ilmiyah. kemudian aliran ini digerakkan oleh Burrhus Frederic Skinner
(1904-1968) yang terkenal dengan eksperimen operant conditioning dengan tikus .
Menururut pandangan Skinner, kepribadian pada
dasarnya adalah sebuah fiksi. Orang melihat hanya apa yang orang lain lakukan
dan mengerti menyimpulkan sifat-sifat yang mendasari (motif, emosi, dan
kemampuan) yang ada sebenarnya dalam fikiran pengamat tersebut. Dia amat yakin
bahwa psikologi hanya memusatkan perhatian pada apa yang dilakukan oleh orang
lain. Sedangkan disposisi dalam diri seseorang tidak dapat dipakai sebagai
penjelasan yang adekuat untuk menjelaskan perilaku orang lain
Namun demikian, sebenarnya sebelum J.B Watson
mengemukakan aliran psikologi ini, sejumlah filusuf dan ilmuan sudah mengajukan
gagasan-gagasan mengenai pendekatan objektif dalam mempelajari manusia,
berdasarkan pendekatan yang mekanistik, suatu pendekatan yang menjadi ciri
utama dalam Behaviorisme. Diantaranya adalah Ivan Pavlov (1849-1936) yang
dikenal dengan eksperimen mengenai refleks bersyartat atau refleks terkondisi
yang dilakukan terhadap anjing dengan mengeluarkan air liurnya, dan W. Mc.
Dougall (1871-1939) yang terkenal dengan teori instink-nya
Aliran ini mengemukakan bahwa objek psikologi
hanyalah perilaku yang kelihatan nyata dan menolak pendapat sarjana psikologi
lain yang mempelajari tingkah laku yang tidak tampak dari luar atau tentang
alam bawah sadar (Psikoanalisi) dan menentang aliran lain yang menganalisis
jiwa manusia berdasarkan laporan-laporan subjektif (Introspeksionisme).
Belakangan kaum behavioris lebih dikenal dengan
teori belajar, karena menurut mereka, seluruh perilaku manusia -kecuali
instink- adalah hasil belajar. Belajar artinya perubahan perilaku organisme
sebagai pengaruh lingkungan.
Tokoh lain dalam aliran ini adalah:
a.
Clark Hull (1943) yang mengemukakan konsep
teorinya yang sangat dipengaruhi oleh teori evolusi Charles Darwin. Bagi Hull,
tingkah laku seseorang berfungsi untuk menjaga kelangsungan hidup. Oleh karena
itu, dalam teori Hull, kebutuhan biologis dan pemuasan kebutuhan biologis
menempati posisi sentral. menurut Hull kebutuhan dikonsepkan sebagai dorongan
(drive), seperti lapar, haus, tidur, hilangnya rasa nyeri dan sebagainya,
b.
Edwin Guthrie yang mengemukakn teori kontinguiti,
memandang bahwa belajar merupakan kaitan asosiatif antara stimulus tertentu dan
respons tertentu. Selanjutnya ia berpendapat bahwa hubungan antar stimulus dan
respon merupakan factor kritis dalam belajar
- Aliran Humanistic
Pada akhir tahun 1940-an munculah suatu prsepektif
psikologi baru. Orang-orang yang terlibat dalam penerapan psikologilah yang
berjasa dalam perkembangan ini misalnya ahli-ahli psikologi klinik,
pekerja-pekerja social, dan konselor bukan merupakan hasil penelitian dalam
proses belajar. Gerakan ini berkembang, dan kemudian dikenal sebagai
humanistis, eksestransial, perceptual, atau fenomologikal. Psikologi ini
berusaha untuk memahami perilaku seseorang dari sudut pandang si pelaku
(behaver), bukan dari pengamat (obsrver). Lebih penting lagi aliran ini
mempunyai pandangan bahwa tiap-tiap individu di pengaruhi dan dibimbing oleh
maksud-maksud pribadi yang mereka hubungkan kepada pengalaman-pengalaman mereka
sendiri.
Tokoh-tokoh yang menonjol dalam aliran ini antara
lain;
1.
Combs dan kawan-kawan, yang menyatakan bahwa
apabila kita ingin memahami perilaku seseorang, kita harus mencoba memahami
dunia persepsi orang itu. Apabila kita ingin mengubah keyakinan atau pandangan
orang itu, perilaku dalamlah yang membedakan seseorang dari orang lain. Combs
dan kawan-kawan selanjutnya mengatakan bahwa perilaku buruk itu sesungguhnya
tak lain hanyalah dari ketidak mauan seseorang untuk melakukan sesuatu ynag
tidak akan memberikan kepuasan baginya. Apabila seorang guru mengeluh bahwa
siswanya tidak mempunyai motivasi untuk melakukan sesuatu, ini berarti siswa
tersebut tidak mempunyai motivasi untuk melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh
guru tersebut. Mungkin dengan memberiakn aktivitas yang lain maka siswa
tersebut akan memberikan respon positif. Para ahli humanistic melihat adanya
dua bagian dalam pada tahap belajar :
a.
pemerolehan informasi baru;
b.
personalisasi informasi ini pada individu
2.
Bloom dan Kratwohl
Dalam hal ini Bloom dan Kratwohl menunjukkan apa
yang mungkin dikuasai oleh sesorang yang mencakup tiga kawasan berikut;
v
Kognitif
Kognitif terdiri dari enam tingkatan, yaitu;
a.
Pengetahuan (mengingat, menghafal);
b.
Pemahaman (menginterpretasikan);
c.
Aplikasi (menggunakan konsep untuk memecahkan
sesuatu);
d.
Analisis (menjabarkan suatu konsep);
e.
Sintesis (menggabungkan bagian-bagian konsep menjadi
suatu konsep yang utuh);
f.
Evaluasi (membandingkan nilai, ide, metode, dan
sebagainya).
v
Psikomotor
Psikomotor terdiri dari lima tingkatan
a.
Peniruan (menirukan gerak);
b.
Penggunaan (mengguanakan konsep untuk melakukan
gerak);
c.
Ketepatan (melakukan gerak dengan benar);
d.
Perangkaian (melakukan beberapa gerakan sekaligus
dengan benar);
e.
Naturalisasi (melakukan gerak secara wajar).
v
Afektif
Terdiri dari lima tingkatan
a.
Pengenalan (ingin menerima, sadar kn adnya
sesuatu);
b.
Merespons (aktif berpartisipasi);
c.
Penghargaan (menerima nilai-nilai. Setia kepada
nilai-nilai tertentu);
d.
Pengorganissian (menghubungkan nilai-nilai yang
dipercaya);
e.
Pengalaman ( menjadikan nilai-nilai sebagian dari
bagian dari hidup);
3.
Kolb
Tokoh ini berpendapat bahwa pengetahuan sesorang
bertahap dari pengalaman konkret, pengalaman aktif dan reflektif,
konseptualissi, dan terakhir eksperimentasi aktif
BAB III
PENUTUP
v Kesimpulan
Dari pemaparan diatas dapat penulis simpulkan
bahwa, psikologi sebagai suatu disiplin ilmu dari tahun ketahun semakin
menampakkan kapasitasnya, terutama konstribusinya dalam menyikapi kejiwaan
seseorang.
Aliran-aliran psikologi dalam menyikapi kejiwaan
seseorang cenderung berbeda. aliran psikoanlisis menyatakan dalam jiwa
seseorang terdapat Id, Ego, dan Superego, dan lebih memfokuskan pada ketidak
sadaran seseorang Lain lagi dengan aliran Gestalt yang menyatakan bahwa,
persepsi manusia terjadi secara menyeluruh bukan spotong-sepotong atau parsial.
Sedangkan behaviorisme menyatakan bahwa psikologi hanya memusatkan perhatian
pada apa yang dilakuakn oleh orang lain. Dan untuk aliran terakhir (humanistik)
menyatakan bahwa untuk memahami perilaku seseorang terletak pada si pelaku
bukan si pengamat
v
Saran-saran
1.
kita harus lebih bijak dalam menyikapi perilaku
seseorang, ketika nampak lahir orang tersebut burtuk belum tentu batinnya juga
demikian
2.
kita harus memformolasiakan pendapat-pendapat para
pakar psikolgi dalam menyikapi orang lain
DAFTAR
PUSTAKA
Linda L. Dafidoff, Mari Juniati Psikologi suatu
Pengantar PT. Rajagrafindo Persada. Jakarta. 1997
Ahmad Fauzi, Drs., H. Psikologi Umum.
Pustaka Setia. Bandung. Cetakan ke III 2004
Hamzah B.
Uno, M.pd., Dr. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. PT. Bumi
Aksara. Jakarata. Cetakan I 2006
M. Dalyono, Drs. Psikologi Pendidikan.
Renika Cipta. 2001
Alex Sobur, M.Si., Drs. Psikologi Umum. Pustaka Setia. Bandung. 2003
Alex Sobur, M.Si., Drs. Psikologi Umum. Pustaka Setia. Bandung. 2003
0 komentar:
Posting Komentar