Khalid bin Ahmad berkata : Manusia dibagi menjadi empat
macam :
1.
Orang yang tahu, dan ia
tahu bahwa ia mengetahui. Itulah orang yang berilmu, maka ikutilah dia
2.
Orang yang tahu, tapi ia
tidak tahu bahwa ia mengetahui. Itulah orang yang tidur, maka bangunkanlah dia.
3.
Orang yang tidak tahu,
tetapi ia tahu bahwa ia tidak mengetahui. Itulah orang yang memerlukan
bimbingan, maka ajarilah dia.
4.
Orang yang tidak tahu,
namun ia tidak tahu bahwa ia tidak mengetahui. Itulah orang yang bodoh,
waspadalah terhadapnya.
Dari
keterangan khalid bin Ahmad tersebut, maka hendaknya kita mengajarkan kepada
siswa kita apa yang kita bisa dan kita belajar apa yang belum kita bisa karena
belajar hukumnya wajib bagi setiap orang islam. Sesuai sabda rasulullah saw :
“mencari
ilmu hukumnya wajib bagi orang islam laki-laki dan perempuan”
Sabda
Rasulullah yang lain.
Jadilah
pengajar, atau belajar atau pendengar
Barang
siapa yang menjalankan tugas sebagai pendidik, maka ia harus mempelajari hal
yang besar. Oleh sebab itu, hendaklah ia memelihara tatakrama dan
tugas-tugasnya.
Tugas-tugas
seorang pendidik menurut imam al-Ghazali dalam kitabnya “ihya’ ulumuddin”,
yaitu :
1.
Menunjukkan kasih sayang
kepada murid dan memperlakukannya seperti anak sendiri. Sebagaimana sabda
Rasulullah : sesungguhnya (kasih sayang)-ku pada kalian laksana (kasih sayang)
seorang ayah kepada anak-anaknya
2.
Meneladani perilaku
Rasulullah yang tidak pernah meminta upah atas apa yang diajarkannya. Maka
janganlah seorang pendidik meminta upah atas pelajaran yang diberikan kepada
muridnya. Akan tetapi apabila ia memiliki hak untuk menerima upah (pemberian)
atas mereka, maka terimalah pemberian itu dalam bentuk dikarenakan merek a
menjadi penyebab dirinya dapat mendekatkan diri kepada Allah dengan menanamkan
ilmu dan iman dalam hati mereka.
3.
Jangan menyimpan nasehat.
Seprti menasehati muridnya untuk tidak melakukan perlawanan demi suatu
kedudukan sebelum sang murid berhak memperolehnya dan melarangnya untuk
mempelajari ilmu yang tersembunyi sebelum mempelajari ilmu-ilmu yang tampak.
4.
Menasehati sang murid untuk
tidak berperilaku tercela. Namun hal ini jangan dilakukan secara
terang-terangan melainkan dengan cara menunjukkan kemuliaan.
Menjadi guru seharusnya memberikan contoh
dahulu sebelum ia memerintah kepada muridnya.contohnya jangan menyuruh murid
mengambil sampah sedangkan guru hanya menyuruh tanpa pernah mencontihkan
membuang sampah ketempat sampah. Karren aperbuatan itu lebih kuat pengaruhnya
dibandingkan perkataan.
Apabila kita dapat melaksanakan hal-hal
diatas, maka kita tidak perlu kawatir akan kenakalan murid-murid, juga kita
tidak perlu takut jikalau seorang guru tidak mendapatkan upah sesuai harapan
guru tersebut, kekuranganya akan digantikan oleh Allah karena Allah maha
Pemurah lagi maha kaya. Allah akan membalas perbuatan guru tersebut, sesuai
Firman Allah dalam surat al-zilzalah :
`
7. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun,
niscaya Dia akan melihat (balasan)nya.
8. dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar
dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula.
Segala yang kita lakukan akan kita pertanggungjawabkan
kelak diakhirat dan kita tidak dapat mengelak
dan membohongi Allah SWT. Firman Allah SWT
65. pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada
Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang
dahulu mereka usahakan.
0 komentar:
Posting Komentar