TAFSIR
Q.S An Naml , 27 : 56 – 58


Artinya : “(56). Maka tidak lain jawaban kaumnya melainkan mengatakan: "Usirlah Luth beserta keluarganya dari negerimu; karena Sesungguhnya mereka itu orang-orang yang (menda'wakan dirinya) bersih[1102]". (57). Maka Kami selamatkan Dia beserta keluarganya, kecuali isterinya. Kami telah mentakdirkan Dia Termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan). (58). dan Kami turunkan hujan atas mereka (hujan batu), Maka Amat buruklah hujan yang ditimpakan atas orang-orang yang diberi peringatan itu.

[1102] Perkataan kaum Luth kepada sesamanya ini merupakan ejekan terhadap Luth dan orang-orang beriman kepadanya, karena Luth dan orang-orang yang bersamanya tidak mau mengerjakan perbuatan mereka.

Tafsiru’l – Mufradat (Penafsiran Kata-kata sulit)

Yatathahharun            : Mensucikan diri mereka dan menjauhi apa yang kita kerjakan, serta memandang pekerjaan itu termasuk kotoran.

Qoddarna                    : Kami tetapkan dan kami putuskan.
Al – Ghabirin              : Orang – orang yang tinggal di dalam  adzab.
                       
                    Pengertian Secara Ijmal

Telah dijelaskan, bahwa orang – orang yang membagi Al-Qur’an ke dalam 30 juz hanya memperhatikan perhitungan lafazh, huruf, kata dan ayat, tanpa memperhatikan pertalian antar makna. Karena itu kita melihat di sini bahwa juz terdahulu telah selesai sebelum kisah Luth selesai, kemudian juz 20 di mulai dengan menyempurnakan kisah ini. Dalam kisah tersebut dijelaskan bahwa segala nasihat tidak berguna sama sekali bagi mereka, malah bertekad menggunakan kekuatan untuk mengusir Luth dari tengah – tengah mereka.
Dalam penentangan ini mereka tidak mempunyai alasan selain mengatakan bahwa Luth dan kaumnya tidak mau turut serta bersama mereka, dalam melakukan apa yang telah mereka lakukan, karena hanya menjauhi kotoran. Perkataan itu mereka lontarkan dengan maksud memperolok Luth dan kaumnya. Mereka lupa bahwa ada kekuatan yang lebih hebat dibanding kekuatan mereka, senantiasa mengintai mereka, dan bahwa kekuatan itu memberi tangguh kepada mereka, bukan mengabaikan mereka. Maka ketika saatnya tiba, mereka ditimpa adzab sedang mereka tidak menyadarinya. Allah telah membinasakan yang batil, karena sesungguhnya yang batil itu pasti binasa.

Penjelasan
Jawaban mereka kepada Luth, ketika mereka dilarang melakukan apa yang dilarang oleh Allah, yaitu mendatangi jenis lelaki, tidak lain mereka saling berkata, “ Usirlah Luth dan keluarganya dari negeri kita”. Mereka menganggap bahwa berdiamnya Luth ditengah-tengah mereka hanya sebagai kemurahan dan penghormatan mereka terhadapnya. Mereka mengatakan, “ dari negeri kalian”.
Mereka mengemukakan alasan pengusiran ini dengan berkata seraya memperolok.
إ نهم أ نا سر ينطر ون 

Sesungguhnya mereka merasa sulit melakukan apa yang kalian lakukan dan tidak betah melihat kalian terus – menerus melakukan perbuatan itu. Maka, usirlah mereka dari tengah-tengah kalian, karena mereka, tidak pantas untuk menjadi tetangga kalian di negeri kalian sendiri.
Tatkala keburukan perbuatan dan perkataan mereka telah mencapai batas ini. Maka Allah membinasakan mereka. Pembinasaan yang akan diterima pula oleh orang-orang yang kafir. Hal ini diisyaratkan dengan Firman-Nya :


            Maka kami binasakan mereka dan kami selamatkan Luth bersama kelurganya, kecuali istrinya yang dengan ketetapan dan kebijaksanaan kami, termasuk orang-orang yang tepat tinggal dalam adzab, karena dia mengikuti jalan mereka dan meridloi perbuatan mereka, serta memberi tahu kaumnya tentang kedatangan dua tamu Luth, bukan karena dia mengerjakan kekejian. Hal ini dimaksudkan untuk memuliakan Nabiyyu ‘llah saw,bukan istrinya                                                     
         
    Kumudian, Allah menjelaskan bagaimana Dia membinasakan mereka :
              
            Kami hujani mereka dengan hujan batu berapi, bukan hujan dari jenis yang sudah diketahui manusia. Maka seburuk-buruk hujan adalah yang ditimpakan kepada orang0orang yang diberi peringatan oleh Allah, sebagai siksaan atas kedurhakaan mereka terhadap-Nya, dan yang ditakut-takuti dengan adzab-Nya melalui Rasul yang diutus kepada mereka.           




                                                                            

DAFTAR PUSTAKA

Mushthfa, Ahmad Al-Maraghi, Terjemah Tafsir Al-Maraghi    .CV.TohaputroSemarang:1989