BAB II
ISI
Teori ini berasal dari ahli psikologi bangsa Jerman bernama William Louis Stern. Asumsi teori ini berdasar eksperimennya terhadap dua anak kembar yang memiliki sifat keturunan yang sama, namun setelah dipisahkan dalam linkungan yang berbeda anak kembar tersebut ternyata memiliki sifat yang berbeda.
Teori ini merupakan teori gabungan (konvergensi) dari teori nativisme dan teori empirisme.
Isi teori konvergensi: factor pembawaan maupun pengalaman atau lingkungan mempunyai peranan yang penting dalam mempengaruhi dan menentukan perkembangan individu.
Perkembangan individu akan ditentukan baik oleh factor yang dibawa sejak lahir (factor endogen) maupun factor lingkungan, termasuk pengalaman dan pendidikan (factor eksogen).
FAKTOR ENDOGEN
Factor endogen adalah factor atau sifat yang dibawa oleh individu sejak dalam kandungan hingga saat dilahirkan (factor keturunan atau factor bawaan). Faktor endogen meliputi factor-faktor sebagai berikut :


• Factor kejasmanian
Factor pembawaan yang berhubungan erat dengan keadaan jasmani pada umumnya tidak dapat diubah begitu saja, dan merupakan factor dasar dalam ciri fisik individu.
Factor kejasmanian misalnya warna kulit, warna dan jenis rambut, rupa wajah, golongan darah, dan sebagainya.
• Factor pembawaan psikologis (temperamen)
Temperamen merupakan sifat-sifat pembawaan yang erat hubungannya dengan struktur kejasmanian seseorang, yang berhubungan dengan fungsi fsiologik seperti darah, kelenjar-kelenjar, cairan-cairan lain yang terdapat dalam diri manusia.
Temperamen berbeda dengan karakter atau watak. Karakter atau watak merupakan keseluruhan dari sifat seseorang yang nampak dalam perbuatannya sehari-hari, sebagai hasil bawaan maupun lingkungan. Temperamen bersifat konstan, sedangkan karakter atau watak bersifat tidak konstan, dapat berubah-ubah sesuai dengan pengaruh lingkungan.
• Factor bakat (aptitude)
Bakat bukanlah sesuatu yang telah jadi dan terbentuk pada waktu individu dilahirkan, tetapi baru merupakan potensi-potensi yang memungkinkan individu berkembang ke suatu arah. Supaya potensi tersebut teraktualisasikan dibutuhkan kesempatan untuk mengaktualisasikan bakat-bakat tersebut. Disinilah dukungan lingkungan yang baik diperlukan dalam perkembangan individu.

FAKTOR EKSOGEN
Factor eksogen adalah factor yang datang dari luar diri individu, berupa pengalaman, alam sekitar, pendidikan, dan sebagainya.
Perbedaan antara pendidikan dengan lingkungan adalah terletak pada keaktifan proses yang dijalankan. Pendidikan bersifat aktif, dijalankan penuh kesadaran, penuh tanggung jawab, dan secara sistematik memang mengarahkan pada pengembangan potensi-potensi atau bakat-bakat yang ada pada individu sesuai dengan tujuan pendidikan.
Sedangkan pada umumnya lingkungan bersifat pasif dalam arti bahwa lingkungan tidak memberikan pengaruhnya secara paksa kepada individu. Lingkungan hanya menyediakan kemungkinan-kemungkinan atau kesempatan-kesempatan kepada individu. Tergantung pada individu yang mau menggunakan kesempatan dan manfaat yang ada atau tidak. Sikap individu terhadap lingkungan dibagi dalam tiga kategori, yaitu:
1. Individu menolak lingkunagn jika tidak sesuaidengan yang ada dalam diri individu.
2. Individu menerima lingkungan jika sesuai dengan yang ada dalam diri individu.
3. Individu bersikap netral atau berstatus quo.
Lingkungan yang memiliki peranan dalam perkembangan individu terbagi dalam beberapa kategori, yaitu:
• Lingkungan fisik ; berupa alam seperti keadaan alam atau keadaan tanah serta musim.
• Lingkungan social ; berupa lingkungan tempat individu berinteraksi.
Lingkungan social dibedakan dalam dua bentuk :
1. Lingkungan social primer, yaitu lingkungan yang anggotanya saaling kenal.
2. Lingkungan social sekunder, yaitu lingkungan yang hubungan antar anggotanya bersifat longgar.
BAB III
PENUTUP

3. 1 KESIMPULAN
Semua yang berkembang dalam diri individu ditentukan oleh pembawaan dan juga lingkungannya Sebagai kesimpulan dapat dikatakan perkembangan manusia kurang lebih ditentukan oleh pembawaan yang turun temurun, serta aktifitas atau penentuan manusia sendiri yang dilakukan dengan bebas di bawah pengaruh faktor-faktor lingkungan tertentu sehingga berkembang menjadi sifat-sifat