Manfaat waktu perjalanan
Rumus umum, bila anda ingin dan berharap dipertimbangkan untuk dipromosikan ke jenjang yang lebih tinggi meraih sukses dalam organisasi sebuah perusahaan, maka anda seyogyanya setiap waktu harus selalu mengambil langkah penting yang bagi banyak orang langkah tersebut sering dilupakan yaitu setiap saat harus selalu menghiasi diri dengan kecakapan yang memadai. Bagaimanakah caranya untuk sampai pada kebiasaan seperti itu? Tentunya jawaban untuk itu hanya ada satu kalimat klise yaitu kita tidak boleh jeda apalagi harus berhenti untuk BELAJAR.
Kondisi yang demikian memang tidak dengan mudah bisa kita dapatkan, karena kenyataannya hal tersebut justru merupakan kendala besar bagi kebanyakan orang. Padahal, hal tersebut sejatinya bisa dimulai dengan menjadikannya waktu senggang dalam perjalanan, yang notabene sering kita lewatkan begitu saja, kita manfaatkan secara optimal guna mengasah diri atau belajar. Oleh karenanya langkah yang tidak bisa ditawar-tawar lagi adalah dengan cara menghargai waktu luang dan mengaturnya sebaik mungkin seperti dalam teory yang penulis dapatkan dari bukunya James K. Van Fleet , yang saya coba simpulkan tersebut dibawah.
Seperti yang kita maklumi bersama , kalau anda bekerja selama 40 jam seminggu ( Senin – Jum'at) dan tidur delapan jam sehari, maka sesungguhnya anda mempunyai waktu sisa sebanyak 40 jam per minggu, tentunya selain jatah hari Sabtu dan Minggu. Memang benar, sebagian dari waktu yang tersisa tersebut masih dianggap waktu kerja, karena anda anda masih harus menggunakan beberapa jam lagi untuk menempuh perjalanan pergi pulang ke dan dari kantor. Oleh sebab itu, disarankan waktu dalam perjalanan tersebut sama sekali tidak boleh disia-siakan dan harus dimanfaatkan dengan baik dan benar. Mengingat kebutuhan waktu yang musti alias wajib disediakan saat perjalanan tersebut hampir pasti tidak akan kurang dari 2(dua) jam lamanya , baik untuk anda yang naik kendaraan umum maupun anda yang mambawa kendaraan sendiri.
Untuk itu, bagi anda yang memakai jasa kendaraan umum, waktu perjalanan anda dapat dan bisa dimanfaatkan lewat dua cara yang sangat mungkin bisa dilakukan. Anda dapat saja mendengarkan kaset pembelajaran tertentu, atau mendengarkan talk show dari beberapa radio yang mempunyai program pembelajaran untuk itu. Kalau tidak memungkinkan,tentu anda masih juga dapat melakukan langkah kreatif untuk merekam ( dgn jasa orang lain atau beli ) beberapa data tertentu yang ingin anda pelajari dari beberapa sumber yang sangat mudah untuk anda dapatkan, misalnya merekam dari acara talk show radio, televisi ataupun acara lain yang sejenis. Disamping itu, anda bisa juga memanfaatkan waktu luang tersebut dengan membaca buku-buku yang mengajarkan banyak manfaat demi kemajuan karier anda, mulai dari ilmu ekonomi & keuangan, manajemen, teknik maupun jenis ilmu lain yang anda minati.
Bagi anda yang pergi ke kantor dengan membawa kendaraan sendiri (menyetir) bisa melakukan dengan cara yang hanya ada satu pilhan yaitu mendengarkan radio atau mendengar rekaman yang telah anda persiapkan sebelumya. Langkah ini menurut saya adalah cara yang paling mungkin dan masih bisa dianggap save yang bisa dilakukan oleh para PENYETIR bila sedang berkendara sambil menikmati kemeriahan dan hiruk pikuknya lalulintas kota.
Mendengar dan atau Membaca = Belajar
Banyak diantara kita yang pernah kuliah atau setidaknya pernah mengecap bangku kuliah seperti penulis. Seperti yang kita ketahui dalam perkuliahan setiap mahasiswa harus mengikuti dan bisa menyelesaikan jumlah mata kuliah dengan jumlah SKS tertentu. Kalkulasi SKS secara bebas bisa dipahami seperti ini. Satu SKS itu adalah jumlah jam pertemuan (belajar-mengajar) sebanyak minimal 16 (enam belas) pertemuan selama satu jam pembelajaran, yang kurang lebih 50 (lima puluh) menit.
Dari ilustrasi diatas kita bisa menghitung berapa banyak jumlah SKS yang bisa kita dapatkan atau kita selesaikan, kalau dalam sehari kita bisa belajar (mendengar dan atau membaca ) paling kurang selama 2(dua) jam per hari selama setahun. Apalagi kalau kebiasaan itu kita bisa kita lakukan dan pertahankan sepanjang kehidupan meskipun sekarang anda telah bisa mencapai atau mendapatkan posisi penting pada sebuah perusahaan. Karena perjuangan untuk maju demi meraik sukses itu tidak pernah ada kamus untuk jeda apalagi berhenti.
Dalam bukunya SUN TZU pernah mengatakan, pada hakikatnya dunia bisnis itu tak ubahnya dunia peperangan. Dari masing-masing perusahaan saling ingin mengalahkan demi tercapainya tujuan perusahaan. Sejatinya tidak jauh berbeda , diantara para karyawan dalam sebuah perusahaan, bila dilihat dari kacamata pribadi, sejatinya mereka juga menjalani peperangan dalam memperjuangkan cita-cita mereka masing-masing. Tentunya kondisi peperangan yang dimaksud kali ini berbeda jauh dengan kondisi peperangan yang sesungguhnya maupun kondisi peperangan antar perusahaan, melainkan hanya berperang dengan senjata kreativitas, ketrampilan dan pengetahuan.
Untuk itu Sun Tzu mengatakan" Siapa yang mencapai dan menduduki medan pertempuran lebih dahulu mempunyai waktu untuk beristirahat dan menunggu kedatamngan musuh. Mereka yang lambat tiba di medan pertempuran harus dengan tergesa-gesa melibatkan diri dalam pertempuran sementara mereka masih lelah dan kehabisan nafas".
Dalam kata bijak tersebut diatas, saya mengartikan dan membaca kata mencapai dan menduduki pertempuran tersebut , dibaca sebagai siap terlebih dahulu atau selalu siap dalam peperangan. Dalam persaingan perebutan promosi karier , kita harus selalu siap disetiap saat dengan jalan kita harus selalu mengasah diri untuk mendapatkan wawasan dan pengetahuan serta ketrampilan dengan jalan selalu belajar (mendengar dan atau membaca ) dari media yang tersedia dan terjangkau.
Untuk memulai kebiasaan yang baik tersebut tidak ada salahnya bila kita untuk mencoba memutar sesuatu yang lain, yang sangat mungkin akan membuahkan hasil yang sangat berguna untuyk perjalanan karier anda , katimbang hanya mendengarkan lagu-lagu saja. Siapa tahu langkah kecil ini bisa menjadi kebiasaan, karena saya yakini bahwa akumulasi langkah-langkah itu akan menjadi kebiasaan. Siapa tahu dengan hanya menyisihkan waktu dua jam per hari saja dari paling tidak ada tiga jam yang selalu anda lewatkan dalam perjalanan, akan menjadikan anda selalu menjadi seseorang yang selalu tidak PANTAS untuk posisi yang sekarang, dan oleh karenanya akan selalu pantas untuk selalu dipromosikan. Opo ora hueebatt.
Akhirnya, mari kita jadikan kebiasaan belajar ini menjadi kebutuhan, layaknya kita butuh makan,meskipun tanpa ada perintah maupun SK untuk itu, kita akan segera mencari makanan, kalau tidak ingin mendapatkan sesuatu yang bersifat SISTEMIK dari kelaparan yang anda sedang rasakan.
0 komentar:
Posting Komentar